My Blogs

Menggapai Ilmu Setinggi Langit...

Web dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu statis dan dinamis. 

Perbedaan antara web statis dan dinamis yaitu:
1. Web statis : web ini hanya menyediakan informasi, tidak ada interaksi antara pengelola web dan     
     pengunjung, Web ini dibuat dengan mengunakan html biasa.
2. Web Dinamis : web ini dikatakan dinamis karena selain menyediakan informasi, web ini juga
    menyediakan layanan interaksi antara pengunjung web dan pengelola web seperti pengunjung  
    dapat memberikan komentar, dapat merubah konten web, memindahkan konten, dan lain
    sebagainya.  Web ini dibuat dengan html, css, javascript, php, jquery dll.

Dalam perkembangannya web dinamis dapat dibuat dengan dua cara yaitu:
- Teknologi Client Side
- Teknologi Server Side

Perbedaan antara teknologi Client Side dan Server Side yaitu :

Teknologi Client Side
Dalam teknologi Client Side proses update data dilakukan pada sisi browser.
Sebagai contoh : jika kita melakukan interaksi dengan halaman web maka browser yang akan mengelola apa yang kita perintahkan.

Karakteristik client –side scripting :
1.       Kode program didownload bersama dengan halaman web
2.       Bersifat interpreter dan diterjemahkan oleh browser
3.       Model eksekusinya simple dan skrip dapat dijadikan satu dengan HTML

Berikut cara kerja Client Side:
- Pengunjung web mengklik salah satu link dari web dan browser membaca perintah pengunjung
   untuk memangil alamat web yang dituju.
- Setelah itu browser akan mengalihkan ke halaman yang dituju oleh pengunjung web.

Contoh teknologi Client Side :
- css, jquery, javascript

Teknologi Server Side
Dalam teknologi Sever Side proses update dilakukan di server.

Cara kerja Server side : jika kita melakukan interaksi dengan halaman web maka browser akan mengirimkan perintah ke server,  kemudian server akan merespon dan melaukan perintah yang diberi kemudian server akan mengirimkan kembali data/ perintah dari  browser, dan browser akan menampilkan data/ perintah tersebut.

Karakteristik server side programming :
1.       Ada client yang meminta request
2.       Eksekusi program dilakukan di server
3.       Mengirimkan hasil ke client

Keuntungan server side programming :
1. Cross platform : tidak tergantung dengan browser tertentu
2. Optimasi dan pemeliharaan dilakukan di browser
3. Dapat mengakses database dan tidak tergantung dengan keamanan
4. Menambah kekuatan server
5. Kode program aman

Aplikasi yang sering digunakan oleh server side programming yaitu :
1.       Search engines
2.       Database access
3.       Chat & bulletin board service

Dalam pembuatan web teknologi server side dibutuhkan server seperti xampp, wam, iis dan lain sebagainya.

Contoh teknologi server side :
- asp, php dan jsp

Perbedaan utama server-side programming dan client server programming adalah tempat mengeksekusi skripnya. Pada client server programming, skrip dieksekusi di browser sedangkan server side programming dieksekusi di client (web browser).

Lihat Selengkapnya......

Perkembangan Telematika sekarang juga makin terus berkembang. Teknologi semakin canggih dan penggunanya juga semakin ahli dalam memanfaatkan perkembangan yang terjadi. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia juga sangat dibutuhkan untuk mengingat kondisi geografis di Indonesia, yaitu lebih dari 17 ribu pulau. Sehingga dari kondisi tersebut, alat komunikasi dan informasi lebih dibutuhkan dibanding di negara dengan kondisi geografis daratan. Kepulauan Indonesia scattered (berpencar, tersebar) dan ukurannya juga besar.

Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik

Lihat Selengkapnya......

PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA

Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat :

1.  Periode Rintisan,  berlangsung akhir tahun 1970-an sampai akhir tahun 1980-an.
2.  Periode Pengenalan, rentang waktunya adalah tahun 1990-an.
3.  Periode Aplikasi, dimulai tahun 2000.


1. Periode Rintisan
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.

Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.

Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.

Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka.

Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut.

Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society — Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti “JUNK/Batavia“. Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APA KABAR.


Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar.


2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.

Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.

Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.

Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia.


3. Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah.

Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.

Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.

Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.

Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa  sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.

Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.

Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.

Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda.

Pengertian Middleware telematika didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer - layer TCP/IP . Dan besar kemungkinannya bahwa OLEDB akan menjadi database middleware yang paling populer pada saat teknologinya matang, karena keterbukaannya, arsitekturnya yang object-oriented, dan kemampuannya mengakses hampir semua tipe penyimpanan. Middleware merupakan komponen perangkat lunak yang memberikan peranan penting dalam pengembangan aplikasi client/server dengan tidak memandang platform.

Beberapa arsitektur dan tipe middleware dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan untuk itu diperlukan kerangka arsitektur dan platform yang kompatibel bagi semua departemen dan lembaga pemerintah, serta penerapan standardisasi bagi berbagai hal yang terkait dengan penggunaan teknologi telematika secara luas. Agar pemerintah dapat meningkatkan hubungan kerja antar instansi pemerintah serta dapat menyediakan pelayanan bagi masyarakat dan dunia usaha secara efektif dan transparan, diperlukan kerangka arsitektur dan platform yang kompatibel untuk memperlihatkan arsitektur yang kuat, karena merupakan jaringan kerja dan tidak terdapat pusat kontrolnya. 

Sumber:
www.suciptoardi.wordpress.com

Lihat Selengkapnya......

Begitu membaca kata telematika kita langsung teringat akan pakar telematika Roy Suryo. Bebagai kasus yang berhubungan dengan penyalahgunaan Teknologi Informasi dapat dia selesaikan. Namun pernahkah anda berpikir atau bertanya dalam hati apa yang dimaksud  telematika itu. 

Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}.

Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Contoh dari hasil telematika yang paling populer adalah Internet. Dengan Internet semua masyarakat di dunia dapat berkomunikasi dengan teknologi informasi yaitu komputer / laptop dengan cangkupan yang sangat luas. Selain Internet, hasil dari perkembangan telematika yang sedang di kembangkan saat ini adalah GPS ( Global Positioning Satellite ). Beberapa perusahaan besar produsen mobil telah memasang GPS sebagai fitur dari produk mereka. Guna dari GPS disini adalah sebagai alat navigasi yang dapat membantu para pengendara. Sebenarnya dahulu GPS digunakan untuk keperluan militer yang di kembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama NAVSTAR GPS, tapi seiring perkembangan teknologi GPS sudah mampu membantu penggunanya selain didalam bidang militer. Selain itu integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
 

Lihat Selengkapnya......

JAKARTA - Polisi yang menyergap pembajak Kereta Api Gajayana di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, sempat menembakkan senjatanya untuk melumpuhkan pelaku.

Menurut informasi yang dihimpun di lokasi, Sabtu (27/8/2011), ada sekira 10 anggota Brimob yang menyergap kereta saat masuk ke Stasiun Pasar Senen.

Tiga pembajak Kereta Api Gajayana jurusan Malang-Jakarta, berhasil dilumpuhkan oleh polisi. Saat ini dua pelaku sudah dibawa ke Mapolda Metro Jaya, sementara satu orang melarikan diri.

“Ada tembakan dari kepolisian untuk mengamankan tersangka,” kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suhardi Alius, kepada wartawan, di lokasi.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suhardi Alius, kepada wartawan, di lokasi, mengatakan bahwa para pembajak tersebut bukanlah anggota jaringan teroris.

“Enggak, saya rasa itu terlalu jauh,” ujarnya, Sabtu (27/8/2011).

Dengan penjagaan ketat petugas gabungan Brimob dan TNI, kedua pelaku yang belum diketahui identitasnya itu selanjutnya digelandang ke Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut. Dari tangan pelaku aparat mengamankan sepucuk senjata api dan sebuah senjata tajam jenis sangkur.

Pelaku sempat mengaku oknum anggota TNI. Namun hal tersebut belum bisa dipastikan. Kini pelaku, korban dan beberapa saksi sedang dimintai keterangan di Mapolda Metro Jaya.

Pantauan okezone di lokasi, ribuan pemudik yang sempat panik saat dilakukan penyergapan di jalur 3 atau jalur kedatangan, kini berangsur tenang setelah puluhan polisi meninggalkan Stasiun Senen.

Dijelaskan Wakapolda, penyergapan itu berawal dari laporan pihak Stasiun Senen yang yang menerima sinyal adanya hal gawat di atas Kereta Eksekutif Gajayana. Sekira pukul 09.00 WIB, ada peristiwa di Stasiun Trisi, posisinya enam stasiun setelah Cirebon. Ada tiga orang masuk ke lokomotif masinis.

“Mungkin minta diarahkan ketemu sama komandannya, untuk ikut kemauan mereka. Kereta jalan ke arah Jakarta, masinis memberi sinyal kepada Jakarta bahwa konsidi seperti itu, minta semua dibuka, tidak ada berhenti,” terangnya.

Seharusnya dari Stasiun Jatinegara, kereta langsung langsung ke Stasiun Gambir. “Tapi karena dibajak, kita lakukan penyergapan di sini. Masuk Senen kita sergap, kita amankan. Pengakuan tersangka sementara, oknum. Motifnya untuk ketemu komandannya tapi tidak jelas, bawa mirip senjata api dan pisau,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono dalam keterangannya kepada wartawan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (27/8/2011), membenarkan telah terjadi upaya pembajakan KA Gajayana nomor lokomotif 7101A.

Kereta ini dibajak sekira pukul 09.35 WIB ketika melaju dari Malang ke Jakarta. "Kereta ini berangkat dari Malang dalam keadaan kosong, mengirim rangkaian untuk keberangakatan pemudik (dari Jakarta) nanti malam," kata Sugeng.

Berikut kronologis pembajakan KA Gajayana:

1. Pukul 06.21 WIB, KA Gajayana melanjutkan perjalanan dari Stasiun Cirebon.

2. Pukul 06.54 WIB, KA Gajayana tertahan di sinyal masuk Stasiun Jatibarang.

3. Pukul 07.09 WIB, beberapa orang mencoba menghadang kereta di Stasiun Telagasari. Karena ada penghadangan, laju kecepatan kereta pun dikurangi. Satu orang naik ke lokomotif KA Gajayana.

4. Pukul 07.28-07.30 WIB, KA Gajayana berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan orang yang menyusup ke lokomotif.

Masinis KA kemudian melaporkan kepada pengendali Stasiun Cirebon bahwa penumpang di lokomotif KA Gajayana sudah diturunkan. Namun tanpa sepengetahuan masinis, penyusup kembali berhasil menaiki KA Gajayana.

5. Pukul 08.12 WIB masinis KA Gajayana Lebaran melakukan penyesuaian radio lokomotif dengan pengendali operasi kereta api daerah operasi (Daops) III Cirebon, agar perjalanan KA Gajayana diberikan aspek hijau-hijau atau perjalanan langsung ke Stasiun Gambir.

6. Pukul 08.14 WIB, KA Gajayana melewati Stasiun Cikampek.

7. Pukul 08.16-09.00 WIB, petugas yang berada di daerah operasi (Daops) I Jakarta memanggil masinis KA Gajayana melalui radio lokomotif, namun tidak ada respon. Karena itu petugas berinisiatif memberhentikan KA Gajayana di Stasiun Bekasi, namun gagal.

8. Pukul 09.08 WIB, petugas Daops I mendapatkan kontak dari masinis KA Gajayana. Dengan suara pelan masinis mengatakan tengah disandera. Masinis dalam kontak tersebut juga memohon kereta api dilangsungkan perjalanannya sampai Stasiun Gambir.

9. Pukul 09.10 WIB, KA Gajayana dicoba diberhentikan di Stasiun Jatinegara, namun gagal. KA Gajayana kemudian langsung diarahkan ke Stasiun Pasar Senen.

10. Pukul 09.12 WIB, kondektur KA Gajayana menerima telepon dari pegawai Stasiun Purwokerto, yang mengarahkan agar kereta api masuk ke Stasiun Pasar Senen. Masinis juga diminta melakukan penarikan rem darurat dari dalam rangkaian kereta.

11. Pukul 09.35 WIB, KA Gajayana masuk ke jalur 4 Stasiun Pasar Senen dengan menarik rem darurat yang dilakukan teknisi kereta api. Saat itu, polisi yang sudah bersiaga di jalur 4 langsung mengangkap pembajak.

Menurut Sugeng, masinis KA Gajayana Yodian Wiliarso mengaku mengendalikan laju kereta dalam tekanan. Pelaku pembajakan menempelkan pisau sangkur ke dadanya. Sugeng menambahkan, masinis juga melihat pucuk senjata api di tubuh pelaku, namun belum diketahui keaslian senjata tersebut.

Dia juga mengatakan dalam perjalanan kereta api Gajayana tidak mengangkut penumpang. Yang ada hanya kru kereta api dan petugas restorasi.

"Di lokomotif hanya ada masinis, asisten masinis, tekhnisi ada tiga orang dan petugas restorasi jumlahnya enam orang," ujarnya.

"Ditemui luka bekas memar di dada masinis, serta luka gores di tangan," ungkap Sugeng.

"Dengan kejadian itu, perlu kami informasikan ini tidak mengganggu operasional kereta secara keseluruhan," tegas Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono saat jumpa pers di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (27/8/2011).

Lihat Selengkapnya......

IP Address Anda

Pengikut

Komentar Anda


ShoutMix chat widget

About this blog

Download Film Gratisss...