Tak hanya memakan waktu produksi yang panjang, Nusantara Online pun ternyata menelan dana hingga miliaran rupiah sepanjang masa pembuatannya.
Nusantara Online, sebuah game Massively multiplayer online role-playing game (MMORPG) yang mengambil kisah sejarah di Indonesia. Di dalamnya gamer bisa memainkan karakter dari berbagai kerajaan seperti Majapahit, Sriwijaya dan lainnya.
Nusantara Online, sebuah game Massively multiplayer online role-playing game (MMORPG) yang mengambil kisah sejarah di Indonesia. Di dalamnya gamer bisa memainkan karakter dari berbagai kerajaan seperti Majapahit, Sriwijaya dan lainnya.
Game ini sejatinya mulai dikembangkan pada 2007, dan baru bisa diluncurkan pada Juni 2011. Cukup lama memang, selain proses pembuatan yang rumit, simpang siurnya sejarah di Indonesia juga diklaim sebagai salah faktor penghambat.
Konon, tahap awal pengembangan game ini menghabiskan dana sekitar Rp 4 miliar. Dan dana tersebut kian membengkak hingga jadwal perilisannya nanti.
"Sampai saat ini biaya produksi Nusantara Online mencapai USD 1 Juta (sekitar Rp 8,5 miliar). Itu semua sudah termasuk biaya development, pemasaran, server dan lainnya," ujar Heru Nugroho Direktur Utama Telegraph Studio.
Proses pembuatan Nusantara Online memang tidak bisa dianggap enteng, riset yang dilakukan oleh tim Telegraph untuk menguak sejarah masa lampau pun terasa sulit karena minimnya bukti prasejarah yang tersisa di Indonesia.
Oleh karena itu, bahkan Heru sempat melakukan riset hingga ke Tibet hanya untuk menemukan naskah yang pernah ditulis bangsa China ketika dulu ekspansi ke Indonesia. Cukup ironis, jika mengetahui bukti sejarah kita justru malah lebih terawat di negara asing. (detik)
Konon, tahap awal pengembangan game ini menghabiskan dana sekitar Rp 4 miliar. Dan dana tersebut kian membengkak hingga jadwal perilisannya nanti.
"Sampai saat ini biaya produksi Nusantara Online mencapai USD 1 Juta (sekitar Rp 8,5 miliar). Itu semua sudah termasuk biaya development, pemasaran, server dan lainnya," ujar Heru Nugroho Direktur Utama Telegraph Studio.
Proses pembuatan Nusantara Online memang tidak bisa dianggap enteng, riset yang dilakukan oleh tim Telegraph untuk menguak sejarah masa lampau pun terasa sulit karena minimnya bukti prasejarah yang tersisa di Indonesia.
Oleh karena itu, bahkan Heru sempat melakukan riset hingga ke Tibet hanya untuk menemukan naskah yang pernah ditulis bangsa China ketika dulu ekspansi ke Indonesia. Cukup ironis, jika mengetahui bukti sejarah kita justru malah lebih terawat di negara asing. (detik)
0 komentar:
Posting Komentar