Suatu organisasi baik itu organisasi formal maupun informal dalam melakukan kegiatan mempunyai hubungan diantara orang-orang yang melaksanakan kegiatan tersebut. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan, maka semakin kompleks pula hubungan yang terjalin. Untuk mengatasi masalah yang timbul,maka dibuatlah stuktur organisasi yang menggambarkan hubungan antar kelompok/bagian.
Contohnya dalam hal ini pada institusi pendidikan. Institusi pendidikan yaitu sebuah lembaga atau organisasi yang berperan penting pada pengembangan pendidikan. Agen-agent yang berperan diantaranya adalah tenaga pengajar (guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi, petugas kebersihan, dan lainnya), dan anak didik (siswa, mahasiswa). Pada umumnya lembaga/institusi pendidikan ini menggunakan struktur organisasi garis dan fungsional. Organisasi garis dan fungsional merupakan bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Contohnya dalam hal ini pada institusi pendidikan. Institusi pendidikan yaitu sebuah lembaga atau organisasi yang berperan penting pada pengembangan pendidikan. Agen-agent yang berperan diantaranya adalah tenaga pengajar (guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi, petugas kebersihan, dan lainnya), dan anak didik (siswa, mahasiswa). Pada umumnya lembaga/institusi pendidikan ini menggunakan struktur organisasi garis dan fungsional. Organisasi garis dan fungsional merupakan bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Dapat digambarkan sebagai berikut :
Jadi, masing-masing kepala bagian memiliki spesialisasi kerja dan memiliki wewenang untuk betindak/melakukan sesuatu sesuai dengan bidangnya tetapi wewenang tertinggi tetap dipengang oleh pucuk pimpinan.
Namun bentuk organisasi fungsional dan garis ini masih memiliki kekurangan yaitu :
- Dengan adanya spesialisasi/pembagian kerja, hal ini dapat memberikan kejenuhan kepada anggotanya.
Misalkan seorang guru/dosen bertahun-tahun mengajar pelajaran yang sama, maka hal ini akan menimbulkan kejenuhan.
- Anggota tidak dapat melakukan koordinasi dengan anggota lain. Karena spesialisasinya saling berbeda.
- Anggota tidak dapat melakukan koordinasi dengan anggota lain. Karena spesialisasinya saling berbeda.
- Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dalam suatu bagian dikoordinasikan oleh lebih dari 1 orang.
0 komentar:
Posting Komentar