1. Teori Sifat
2. Teori Kelompok
3. Teori Situasional
4. Teori Path Goal
1. Teori Sifat
    Teori ini menyatakan bahwa seseorang itu dilahirkan membawa / tidak membawa ciri-ciri atau  
    sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin. Analisis ilmiah tentang kepempimpinan dimulai 
    dengan memusatkan perhatian pada para pemimpin itu sendiri.Keith Davis mengikhtisarkan ada 4 
    ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepempimpinan dalam organisasi 
    yaitu  :
    a. Kecerdasan (intelligence)
    b. Kedewasaan Sosial dan hubungan social yang luas (social maturity and breath)
    c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
    d. Sikap-sikap hubungan manusiawi 
2. Teori Kelompok
    Teori ini dikempbangkan atas dasar ilmu psikologi social. Teori ini menyatakan bahwa untuk 
    mencapai tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan 
    bawahannya.
3. Teori Situasional (contingency)
     Dalam teori ini seseorang pemimpin sukses atau tidak berdasarkan situasi-situasi yang terjadi 
     yang menguntungkan atau tidak menguntungkan yang dikenal sebagai contingency model of 
     leadership effectiveness. Situasi-situasi tersebut digambarkan oleh Fred Fiedleer dalam 3 dimensi 
     empirik  :
  a. Hubungan Pimpinan Anggota
  b. Struktur Tugas
  c. Posisi Kekuasaan
4. Teori Path Goal
     Menganalisa pengaruh kepempimpinan terhadap motivasi bawahan kepuasan dan pelaksanaan 
     Kerja. Teori ini memasukkan 4 tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin :
     a. Kepempimpinan Direktif (directive leadership)
     b. Kepempimpinan Suportif (supportive leadership)
     c. Kepempimpinan Partisipatif (participative leadership)
     d. Kepempimpinan Orientasi Prestasi (achievement-oriented leadership)
     Gaya-gaya kepempimpinan selain di atas secara mendasar menurut William J. Radin ada disebut 
     Gaya Kepempimpinan Efektif dan Gaya Kepempimpinan Tidak Efektif.
Gaya Kepempimpinan Efektif
a.  Eksekutif
b.  Pembangun
c. Otokrat Penuh Kebajikan
    Pimpinan menentukan perintah-perintah kerja, tetapi bawahan diberi keleluasaan dalam 
    pelaksanaannya dengan cara paternalistic.
d. Birokrat
Gaya Kepempimpinan TIdak Efektif
a. Kompromi
b. Misionaris
c. Otokrat
    Pimpinan menentukan perintah-perintah kerja terhadap bawahan dengan didikte dan tidak 
    memperdulikan bawahannya.
d. Pelarian





0 komentar:
Posting Komentar